Halaman

Tips Atasi Suara Dengung pada Amplifier

2 komentar

Power amplifier yang kita rakit kadang menimbulkan dengung kecil karena grounding yang kurang sempurna. berikut ada beberapa cara untuk mengatasi dengung pada power amplifier: 

1. Jauhkan rangkaian yang sensitif dari transformator, dimensi casing tidak terlalu kecil. Salah satu blog malah menganjurkan untuk memakai dua bok, satu bok khusus untuk transformator. Untuk amplifier dengan trafo toroid atau trafo besar, sebaiknya hanya berisi rangkaian power ampli saja, tanpa tone control. 

2. Rubah posisi transformator, sisi samping menjadi sisi bawah (trafo menjadi tinggi) dengan tulisan menghadap rangkaian yang sensitif 

3. Gunakan spacer pada tiap papan PCB setinggi setengah tinggi trafo, misalkan setinggi 2,5cm atau lebih sehingga papan PCB sejajar dengan inti/pusat transformator, di sini efek medan terlemah. 

4. Sebaiknya menggunakan satu modul stereo daripada dua modul mono ini untuk menghindari kesalahan pengkabelan. Jika terpaksa, usahakan ukuran kabel antara modul kanan dan kiri sama panjang dan sependek mungkin. 

5. Sebaiknya ambil jalur ground untuk speaker dari ct elko bukan dari ct trafo, jika di papan pcb terpasang dua elko besar (seperti elko power supply), ambil jalur ground speaker dari sini! 

6. Untuk power supply radio (TX ataupun rx) yang sangat sensitif, gunakan kapasitor 4x100nf, pasang 4 kapasitor ini dengan mem-parallel pada tiap dioda (bridge). 

7. Pada rangkaian tone control IC op-amp yang menggunakan catu daya simetris, pemasangan kabel ground cukup diambil dari kabel ground signal saja. sebaiknya IC power supply (7812) dipasang dekat dengan power supply utama, bukan dipasang dekat tone control. 

8. gunakan selalu kabel stereo yang terselubung sempurna (kabel stereo warna merah putih yang tertutup ground dan terbungkus kulit transparan. 

9. Untuk power supply, gunakan kapasitor elko sebesar 2200uF per amper 

10. Pastikan semua sambungan ground terhubung dengan baik

Transistor Audio Amplifier Final

0 komentar

Transistor bi-polar biasa (misal 2SC5200 – 2SA1943) dan Allegro (STD03N-STD03P) serta 2SD….2SB….
dalam hasil suara apa ada bedanya, dan apakah butuh rangkaian berbeda, apakah kompatibel dengan driver di pasaran?.


THOSIBA    2SC5200 – 2SA1943         Wattnya = 160 watt
MOTOROLA Mj 15024 – MJ 15025     Wattnya = 250 watt bentuk jenkolan
MOTOROLA MJL 2113 – MJL 2114     Wattnya = 200 watt
MALAYSIA   2n3055 -mj 2955              Wattnya = 150 watt 15 A bentuk jenkolan
TIP 2N3055 – TIP 2955                          Wattnya = 150 watt 15 A
MOTOROLA MJ 15003 – MJ 15004       Wattnya = ….   watt …. A
SANKEN  2SC 2922 – 2SA 1216

SANKEN TRANSISTOR MT200 -160V -4A 150W BCE Transistor, Type: SI-P, Voltage: 160 V, Current: 15 A, Power: 150 W, Frequency: 50 MHz

On Semiconductor NJL3281D (NPN) /NJL1302D (PNP) BIPOLAR POWER TRANSISTORS 15 AMP, 260 VOLT, 200 WATT The ThermalTrak family of devices has been designed to eliminate thermal equilibrium lag time and bias trimming in audio amplifier applications. They can also be used in other applications as transistor die protection devices.

List transistor untuk high audio power

  Model   ManuDescription Vco(V)   Ic(A)   PD(W)hFE.fT(MHZshape.Complementary
  2SA1215  SankenPNP160151505050MT2002SC2921
 2SA1216 SankenPNP180172003040MT 2002SC2922
 2SA1295 SankenPNP230172005035MT2002SC3264
 2SA1493 SankenPNP200151505020MT2002SC3857
 2SA1494 SankenPNP200172005020MT2002SC3858
 2SA1943 ToshibaPNP2301515060302-21f1A2SC5200
2SB817SanyoPNP1401210060 – 20015TO-3PB2SD1047
2SC2922 SankenNPN1801720050MT2002SA1216
2SC3857 SankenNPN2001515020MT2002SA1493
2SC5200ToshibaNPN23015150302-21f1A2SA1943
2SD1047SanyoNPN1401210060 – 20015TO-3PB2SB817
MJ15003 OnsemiNPN1402025025-1502TO-3MJ15004
MJ15004OnsemiPNP1402025025-1502TO-3MJ15003
MJ15024OnsemiNPN2501625015-604TO-3MJ15025
MJ15025OnsemiPNP2501625015-604TO-3TIP36C
TIP35CSTNPN1002512525-503TO-218TIP35C
TIP36CSTPNP1002512525-503TO-218Juned
TIP142STNPN-Darlington100101251000minTO-218Juned
TIP147STPNP-Darlington100101251000minTO-218Juned

POWER AUDIO
Tr out H900 tef
Tr c5200  diganti mjl 2113/2114
Tr driver c5200 diganti njw
Tr c5200  diganti alegro 2sa2151B /25C6011B
h900 dgn tr final mjl21193/94

Cara Atasi Power Amplifier Lapangan

0 komentar

Rangkaian power amplilfier Untuk Lapangan atau Rumahan dari dulu sampai sekarang tidak banyak mengalami perubahan. Tiap-tiap amplifier memiliki karakter suara yang bermacam-macam, sesuai kehendak si pembuatnya, namun pada dasarnya masih banyak mengalami kekurangan atau cacat audio terutama untuk kit driver yang ada di pasaran. Ada yang bilang rangkaian ini bagus, tapi pas dirakit dan dites ternyata hasilnya tidak seperti yang kita harapkan. Masalah yang ada biasanya treble kurang halus, suara kurang kenceng, suara pecah, dengung, dites ditengah lapangan suara bass hilang. Jadi anda tidak harus percaya omongan orang 100%. Kualitas amplifier built-up pasti berbeda jauh dengan amplifier rakitan, rangkaian boleh sama tapi kualitas akan bergantung pada siapa yang merakitnya.


Ingin tahu rahasianya? Berikut ini ada beberapa trik yang perlu dicoba.


MENGATASI DENGUNG:

Power amplifier blazer sering dipakai dilapangan. Rangkaian ini konon kata orang adalah rakitan bell. Tapi anda jangan langsung tertarik pada power ini, rangkaiannya agak rumit & susah dimengerti mencerminkan kecerdasan orang yang pertama kali mendisainnya. Menurut saya power yang bagus adalah power yang sederhana, murah, mudah dirakit dan rasional. Kita tidak perlu menggunakan komponen dengan harga mahal seperti kapasitor tantalum, power mosfet dan yang mahal lainnya. ini tidaklah menentukan sekali kualitas dari power amp yang kita rakit. Power besar kadang menimbulkan dengung, untuk mengatasinya yaitu dengan memisahkan antara ground sinyal (ground soket, ground casing) dan ground power. 

CARA SETING TRIMPOT ARUS IDLE:
Putar trimpot arus (jika ada) sampai mengalirkan arus sebesar 50-100mA pada tiap transistor power, tujuannya untuk menghindarkan cacat treble pada posisi volume di atas jam 10. Resikonya heatsink jadi panassss! (ini tanda setingan klass A-AB)


SETTING TRIMPOT DC OFFSET:

Pada saat input tanpa sinyal, putar trimpot offset sehingga tegangan di speaker benar-benar terbaca 0 Volt. Jika anda tidak mau susah-susah, gunakan dan percayakan saja rangkaian dengan ic tipe HA17741 dari Hitachi atau merek IC yang berkualitas lainnya! Ini jantung rangkaian, 90-95% kualitas rangkaian ditentukan dari IC ini!!! 

MENGATASI SUARA LOYO/KURANG KENCENG:
Gunakan rangkaian pre-amp untuk menaikkan sinyal minimal sebesar 2 kali. biasanya dan seharusnya rangkaian pre-amp ini menggunakan IC op-amp dengan supply minimal +12V -12V. Naikkan nada mid-nya! Kalalu anda tidak mau susah2 gunakan saja rangkaian tone control IC yang ada mid-nya! Rahasianya bukan di nada mid-nya saja tapi sinyal output dari IC op-amp biasanya besar.

TREBLE PECAH:
Treble yang berlebihan akan merusak power amp, tenaga bukannya keluar malah ngedrop. Mengatasinya, pasang kapasitor filter 1nF pada input power amp ke ground untuk menjamin sinyal tidak cacat. Gunakan selalu komponen aktif yang berkualitas seperti IC dan transistor, harga beda Rp500 juga akan beda hasilnya. Gunakan kabel yang besar dan sependek mungkin, terutama untuk kaki transistor power, dan sebaiknya transistor ini langsung disolder ke pcb.

KAPASITOR SUPPLY
Biasanya power untuk lapangan menggunakan supplay trafo 50V CT 50V, atau minimal 42V ct 42V. Semakin besar tegangan supply semakin besar watt yang tersalurkan walaupun di rangkaian cuma tertulis 300-400 Watt saja. Tentu saja ini menggunakan kapasitor elko dengan voltase 80-100V. Kapasitor 10.000uF/100V akan sama dengan 4X10.000uF/50V.
Usahakan untuk menggunakan elko yang kuat di temperature 105 ‘C. Kapasitor ini kuat di supply lebih dari voltase nominal yang tertulis di badannya, biasanya dilebihkan sebesar 25%. Sebagai contoh kapasitor 4700uF/50V 105’C akan sama dengan 4700uF/63V 85’C. Supaya elko ini tidak cepat meledak jika diberi tegangan penuh, usahakan temperaturnya sedingin mungkin.

BASS HILANG DI LAPANGAN:
Coba gunakan driver speaker yang mempunyai diameter spul besar dipasang dengan ukuran bok yang cocok. Biasanya disertakan contoh parameter dan referensi dimensi bok, tetapi referensi box yang diberikan tidak selalu sesuai dengan yang diharapkan, tidak hanya pada ACR, Kicker Subwoofer pun begitu. Ukuran bok biasanya lebih besar dari bok2 -bok yang dijual di pasaran. kalau anda memaksa menggunakan bok yang dari pasaran ini, gunakan driver bertipe G12-80 (maaf tidak sebut merek takut promosi) speaker dengan nada bass untuk ukuran bok kecil. Dinding bok harus tebal, kuat dan jangan lupa diLEM!!! Bok yang dilem dengan yang tidak akan beda suaranya, terutama nada bass, buktikan!!! 

SENSOR PANAS
Berupa transistor, transistor ini biasanya bertipe MJE340 atau bisa juga BD139 letaknya ada ditengah, diapit oleh sepasang transistor yang bermodel sama. Transistor ini harus dipasang pada main heatsink untuk mendeteksi panas yang dihasilkan oleh transistor power. Kerjanya untuk menurunkan arus bias pada saat heatsink panas. Terus kenapa heatsink dan transistor power harus diset diposisi panas? Ya tujuannya tidak lain untuk menghindarkan sinyal dari cacat (di kelas A atau AB), dengan konsekuensi panas. Kelas ini tidak perlu dan tidak akan terasa jika anda hanya menginginkan nada bass saja. Tujuan seting pada. kelas AB adalah suara tetap jernih walaupun volume diputar diposisi maksimal (di tengah lapangan). Rasanya tidak mungkin, tapi ini lebih mendekati.

HEATSINK YANG BERUKURAN BESAR
Bukan hanya kapasitor elektrolit yang lebih mudah meledak di temperatur tinggi, transistor power juga bisa break jauh di bawah tegangan break aslinya. Sebagai contoh transistor 2SC5200 mempunyai tegangan break sebesar 230Vdc, tetapi jika temperaturya tinggi maka nilai tegangan break-nya akan turun jauh di bawah nilai ini, akibatnya transistor cepat rusak. Penggunaan heatsink dan kipas pendingin sangat penting bukan hanya untuk menurunkan panas, lebih dari itu dapat menghindarkan transistor dari break/rusak dan output yang melemah. Semakin panas temperatur maka akan semakin kurang kemampuannya. Penggunaan pendingin ini diharapkan agar komponen tetap fresh, fit dan tahan lama.

PEMILIHAN KOMPONEN:

TRANSISTOR POWER
Banyak sekali tipe dan model transistor ini, sebagai contoh MJ15003-4 & MJ15024-5 dari Motorola, tapi sayang komponen ini sudah tidak diproduksi oleh Motorola lagi tetapi dari ON semiconductor. Hanya beda merek bisa mengurangi kualitas dan kepercayaan pelanggan. Transistor model jengkol biasanya lebih kuat di temperature tinggi, mungkin karena lebih kedap udara. Menurut beberapa teman, karakter dari transistor jengkol ini lebih kuat ke middle, terutama kalau sudah panas.

2SC5200 dari Toshiba, transistor ini dalamannya sama besar dengan Sanken 2SC2922, dan keduanya akan break jika temperaturnya terlalu panas. 2SC2922 Sanken mengeluarkan butiran-butiran timah jika dipanaskan, ini kelemahan. 2SC3281, transistor ini paling populer, paling linier di temperatur dingin-hangat dan sering dipakai pada professional amplifier, tetapi Toshiba tidak lagi memproduksinya, gantinya ya C5200. Jika transistor C3281 masih ada di pasaran, maka itu kemungkinan besar adalah palsu!!! Karakter Sanken 2SC2922 diakui paling empuk. Toshiba 2sC5200 low juga dan paling banyak disukai karena karakternya dianggap paling linier dan cocok dengan selera telinga audio diyer.

TRANSFORMATOR
Ada dua model transformator yang sering dipakai, yaitu model EI (kotak/konvensional) dan model Toroid (Cincin/donat). Ada yang bilang trafo model toroid lebih bagus karena memiliki kobocoran fluk yang lebih kecil, pada kenyataannya sama saja, atau mungkin radiasi toroid lebih besar. Rangkaian-rangkaian yang sensitive terhadap flux ini adalah rangkaian yang berpenguatan tinggi seperti pre-amp head dan pre-amp mic. Rangkaian ini biasanya dipasang horizontal/datar sejajar dengan susunan kawat email trafo konvensional sehingga rangkaian menerima dengung yang lebih besar. Berbeda dengan trafo model toroid yang kawat emailnya tersusun secara vertical sehingga kawat-kawat ini tegak lurus dengan kit-kit rangkaian.
Efeknya adalah fluk yang di terima kit pre-amp head lebih kecil. Untuk mengatasi agar fluk ini tidak masuk ke rangkaian adalah dengan men-shelding/ membentengi dengan plat berbahan aluminium padat kedap oksigen. Plat ini tentu saja dihubungkan ke ground melalui kabel. Untuk menyamai transmisi fluk secara vertical, trafo konvensional perlu di pasang miring (sisi samping dijadikan sisi bawah) sehingga susunan kawat trafo tegak berdiri, cara ini sering dipakai pada power2 built-up. Ini membuat kita harus memilih casing yang tinggi. Tegangan 50V CT 50V bisa didapatkan dengan menggabungkan 2 transformator 25VCT25V, CT tidak dipakai, kaki 25V dijadikan 50V sehingga kaki satunya menjadi CT, sehingga jumlah total adalah 100V atau 50VCT50V. Ini pantas dipakai untuk pwr amp berdaya di atas 400Watt.

RESISTOR 5W
Resistor pada pada kaki-kaki transistor power biasanya bernilai 0.5 ohm 5 Watt berbentuk kotak putih. Jika kita bongkar dalamannya maka terlihat ada kawat alumunium yang melingkar. Ini menyerupai induktor, reaktansi induktif pada induktor akan tinggi jika dialiri sinya berfrekuensi tinggi sehingga nada treble akan melemah dan cacat. Tetapi seringnya ini diharapkan untuk melemahkan cacatnya treble. Daya yang diperlukan untuk mengeluarkan nada tinggi (treble) tentu lebih besar, masalah ada di sini. Penggunaan R 0.5/5W pada power amplifier rumahan its ok-ok saja. Tetapi sering tidak disadari penyebab rusaknya speaker dan power amplifier adalah tingginya nada treble, sehingga yang timbul adalah panas dan rusak. Sebaiknya gunakan resistor 2 Watt biasa 0.47 – 1 ohm parallel 2 sehingga terhitung 4 Watt. Atau jika menggunakan Resitor 0.22 ohm 4 Watt tidak perlu diparalel karena tegangan jepit cukup setengahnya (satu R 0.5/5W diganti satu R 0.22/4W) its ok.

FUSE
Sifat rusaknya bahan semiconduktor/transistor power amplifier adalah short, jika menggunakan supply yang cukup tinggi maka rusaknya satu transistor ini akan mengajak pasangannya untuk rusak pula. Agar rusaknya transitor ini tidak berjamaah perlu adanya pemasangan sekering. 1.5A per power transistor dirasa cukup.

Power Amplifier 1000 watt

0 komentar

Power amplifier ini mempunyai daya hingga 1000 Watt, gambar ini di buat satu kanal saja jadi kalau ingin di buat stereo maka harus di buat satu lagi, sebenarnya power amplifier ini lebih cocok di gunakan untuk Sound System atau di gunakan untuk di luar ruangan misal: untuk pertunjukan musik, jadi jika hanya di gunakan untuk di dalam rumah saya kira kurang cocok, karena dengan daya sebesar ini kaca jendela rumah bisa bergetar dan pecah berantakan jika volume dalam keadaan full.

Mungkin anda pernah melihat atau bahkan punya speaker aktif dan di situ tertulis 1500 watt PMPO( Peak Music Power Output), jangan salah Power Amplifier ini berbeda dengan Speaker Aktif itu, saya sering membongkar Speaker Aktif seperti itu di dalamnya hanya sebuah power dengan daya tidak lebih dari 150 watt dengan menggunakan trafo 2-3 Ampere. PMPO bukanlah daya nyata yang di keluarkan oleh Power Amplifier, tetapi menghitung seluruh daya speaker yang ada, contoh: jika ada 5 buah speaker pada tiap kanal dan setiap speaker mempunyai daya 10 W maka PMPO nya adalah 100 W.

Sementara Power Amplifier 1000 Watt ini minimal menggunakan Trafo 20 Ampere. Dan Output dari Power Amplifier ini mengandung tegangan DC kurang lebih 63 volt , dengan arus dan tegangan yang sebesar ini , Power Amplifier 1000 Watt ini tidak akan segan segan untuk menghanguskan Speaker Woofer yang anda sambungkan. Untuk mengatasi itu maka sebelum speaker di sambungkan ke Power Amplifier 1000 Watt ini harus di pasang Speaker Protector.

Sebenarnya jika ingin membuat Power Amplifier dengan daya yang besar tidak harus membuat satu Power Amplifier dengan daya yang besar. Contoh : anda ingin membuat Power Amplifier dengan daya 10.000 Watt. Anda tidak harus merakit sebuah Power Amplifier dengan daya sebesar 10.000 Watt, tapi anda merakit Power Amplifier yang daya yang Kecil tapi banyak, misalnya anda merakit Power Amplifier dengan daya sebesar 1000 Watt sebanyak 10 buah, maka akan di hasilkan Power Amplifier berdaya 10.000 Watt.

Rangkaian menggunakan pasangan transistor power 5 x 2SA1216 dan 5 x 2SC2922 dan menggunakan differential Amplifier 2SC1583 yang sebenarnya berisi 2 buah transistor yang yang di kemas jadi satu. Kenapa menggunakan differental Amplifier seperti ini tujuanya supaya identik/sama , bisa saja menggunakan 2 buah transistor yang terpisah tapi bisa berakibat jadi tidak simetris nya amplifier.

Tips menggabung kelompok speaker.

Untuk mendapatkan speaker dengan daya yang besar dapat digunakan teknik menggabungkan seri paralel, menggabungkan kelompok speaker sebaiknya masing masing sepaker tsb mempunyai impedansi yang sama, type yang sama ( Woofer, Mid Range atau Tweeter) dan daya yang sama .Jumlah penggabungan speaker ini harus berjumlah 4, 9, 16 dst, lihat gambar

Contoh : Jumlah speaker ada 4 buah masing masing dayanya 200 Watt jadi akan di hasilkan daya speaker sebesar = 200 x 4 = 800 Watt. Jika ada 9 speaker 200 W maka hasilnya = 9 x 200 W = 1800 Watt.

Daftar komponen:
R1 = 2K2
R2 = 1K
R3 = 22K
R4 = 2K2
R5 = 470
R6 = 4K7
R7 = 22K
R8 = 150
R9 = 1K
R10 = 47K
R11,R12, R13 = 330
R12 = 52
R14, R17,R18,R19 = 52/2W
R15, R16 = 52/1W
R20, R21,R22,R23,R24,R25,R26,R27,R28,R29 = 0,1 5W
R30 = 10/5W.
VR = 100
C1 = 180 pF
C2,C3,C7 = 0,1 uF
C4 = 220 uF/ 25V
C5,C6 = 100 pF
C8,C9 = 1 nF
C10 = 10 nF
D1 = ZENER 4,7 V
D2,D3 = 1N4002
Q1 = 2SC1775
Q2 = 2SC1628
Q3 = 2SA818
Q4,Q5 = TIP31
Q6,Q8,Q10,Q12,Q14 = 2SA1216
Q7,Q9.Q11,Q13,Q15 = 2SC2922
N1 = 2SC1583

Modifikasi power amplifier 150 watt OCL

0 komentar

MODIFIKASI POWER OCL 150 W 

Sedang  buka-buka catatan lama waktu lalu, sedang marak aktif speaker dan  VCD baru-baru keluar dulu, tidak sengaja nemuin lembaran kertas modifikasi power ocl 150 w ( 2 x 150 ) menjadi  2 x 300 w  s/d  2 x 500 w dan di sini saya juga tidak terlalu banyak mengulasnya karena banyak macam dan versi untuk memodifikasi unit ini. Versi standar di pasaran, power ocl 150 w telah cukup popular selama bertahun-tahun dan merupakan unit yang sangat serbaguna, artikel ini menunjukan betapa serbagunanya unit itu. Lihat diartikel ini menambahkan deskripsi unit tahap input sirkuit lanjut seperti pada tahap umpan input pada power blazer, control volume  + filter bass. Dalam versi ini, peran control volume + filter bass tidak berfungsi seperti tapis Low Pass Filter sejati seperti pada unit lowpass  subwoofer atau tone control inkluid subwoofer yang sedang beredar pada saat ini, sirkuit lanjut  ini hanya meningkatkan nada rendah agar beberapa respon frekuensi low yang amat rendah tak merespon jadi inkluid merespon pula  tetapi tidak menghilangkan nilai respon Mid dan Treble.


Tahap input ( sebenarnya tahap kedua dari tone control yaitu volume control ) memiliki keuntungan tahap penguatan kedua ini dengan control tingkat penguatan ( Potensio ) dan  juga dapat ditambah dengan Pot untuk Balance bila di ingini. Hal ini juga nilai penguatan dapat ditambah atau dikurangi dengan mengubah nilai R pada rangkaian tahap kedua input ini.

Bisa juga tahap input ini berperinsip seperti Linzkwit filter, tetapi dalam unit ini terjadi perubahan suara akan menjadi natural pada  nada lownya dan saya amat menyukai hal ini. Dan ini menjadi sesuai keseleraan pada hasil reproduksi suara, dan filter dapat di hilangkan untuk hanya dijadikan volume + Balance control.
Ada 2 referensi untuk tahap input;  yang pertama saya ambil control volume dari situs esp Dan yang kedua ini hanya standar buffer sudah lama saya menggunakannya.

Lihat gambar



Selanjutnya  tahap  modifikasi power OCL 150 w, ini tidak terlalu banyak perubahan hanya penambahan beberapa komponen saja. Hal pertama hanya penambahan C ( lihat gambar atas )pada tahap input power OCL, R 100k di tambah C dengan nilai 1n, 1n2 s/d 100 n ini merupakan seperti tapis ( pembuang /peredam ) pada beberapa respon frekuensi (seperti membuat Banpass atau low pass ). Nilai C ( tambahan ini ) bisa disesuaikan dengan selera, antara 1n ,1n2, 47 n dan 100 n untuk C 100 n respon nada low menjadi amat rendah, tetapi tidak demikian rendahnya jika mengganti C input 100 n pada power OCL  150 w dengan nilai 47 n, tanpa menambah C pada R 100k pun hanya dengan penambahan sirkuit Tahap kedua input  suara sudah menjadi seimbang dan lebih bersih begitu juga dengan nada bass akan lebih menonjol  ( penambahan C ini perlu juga memperhitungkan R nya – tidak tetap hanya dengan R 100 k ). Dan tahap selanjutnya hanya mengganti R 10 k ( R 15 k ada beberapa dipasaran yang menggunakan R 10 k menjadi 15 k /R bias ) dengan 2 x 100 k atau 15 k-10k /2 Watt, juga 2 x R 22 k disatukan ke R 2 x 100 k( kaki kanan R 100k yang nyatu dengan dioada dan Base Tr A564/A733 ) lalu dibuang ke ground, ini menjadikan meniadakannya  interaksi Trimpot tingkat individu ( Trim Adjus…. Seperti pada power tingkatan 600w -1000w ), sehingga menjadi lebih mudah – menyesuaikan satu masukan pada tingkat salah satu masukan lainnya.  Selanjutnya merubah R 33k ( R gain ) menjadi 47k,  dan R 33k ( Bias to Base Tr A564 ) dari kaki base ke ground diganti menjadi 2k2 atau 3k3, untuk 3k3 saya sudah mencobanya selama beberapa waktu dan tidak menjadi  masalah atau dengan 4k7. Melalui perubahan pada salah satu Nilai R 560 ohm dengan  470 ohm, tetapi dengan merubah nilai R ini perlu pendekatan pada nilai R 100k input – saran tidak dirubahpun tidak menjadi beban pada tahap modifikasi, atau dirubahpun hanya ada perubahan  sedikit pada beberapa ke penilaian suara.

Seterusnya mengganti Tr  A733 / A564 dengan Tr respon teganggan tinggi ( TR High Voltage ) , dan Kesemua Elco pula ikut diganti ( mengganti TR dan elco dengan mempertimbangkan Voltase  daya yang digunakan ). Dengan tegangangan rendanh power supply Tr A564 pun sudah cukup memuaskan dan tidak perlu mempertimbangkan untuk menggantinya. Tetapi jauh bila menggunakan tegangan di atas 32 volt Tr A564 ini perlu harus diganti, penggantian dengan Tr respon High Voltage bisa Bc560 atau 2n5401 Etc atau lihat dengan data buku transistor serupa. Dan selanjutnya TR driver tingkatt lanjutan B507-D313 dan D438/D400, inipun perlu harus diganti – penggantian B507-D313 bisa dengan C4793-A1873 Etc sedangkan D438/D400 dengan MJL340 Etc atau bisa mencari dari data buku transistor serupa karena kembali pada kesesuaian selera dan kemudahan mencari penggantian TR nya.

Berikutnya perubahan pada nilai R 300 ohm, ini hanya pendekatan pada nilai watt saja berkisaran 2watt. Atau sekitar 390 ohm/ 2watt atau tetap 300 ohm/2watt, nilai 390 ohm/2watt hanya relevan bila pendekatan pada unit agak terlalu panas bisa juga R 10k / 15 k yang diganti dengan 2x100k tetap menggunakan nilai 10k tetapi dengan 2watt dan R300ohm dengan 2watt pula seterusnya R 100ohm jalur dari Colektor TR final juga dengan 100 ohm/2watt. Dan terakhir Transistor final, inilah kembali pada kesesuaian, bisa menggunakan MJL15003-MJL 15004 atau sanken-ths 2sc5200 dll, TR final minimal 2 set permonoblog.

Demikian sekilas memodifikasi  Unit power OCL 2x 150w, mungkin akan memakan banyak waktu dan sekaligus biaya yang tidak sedikit memodif OCL seperti ulasan diatas. Ini hanya saran, unit OCL 150w tanpa dirubah hanya dengan menggunakan TR final seri sanken Etc dengan versi original sudah memiliki suara dengan cirri khas tersendiri  sudah enaklah…,  atau dengan ikut seperti punya saya hanya menggunakan TR final TIP 41-42 C + filter seperti ulasan diatas dan ini tidak terlalu banyak memakan biaya penuh untuk unit ini ( OCL ).  Hanya memakan beberapa modifikasi sedikit

Audio Sound System